Inilah the hobbit Indonesia


Inilah the hobbit Indonesia



     Jika Anda pernah menonton film Lord of The Rings, maka ada sebuah ras menyerupai manusia hanya saja tingginya tidak setinggi manusia dimana hanya sepertiga atau setengah manusia biasa, ras itu dikenal dengan nama Hobbit atau manusia kerdil. Sebuah penggalian di Pulau Flores, Indonesia menghasilkan penemuan akan sebuah kerangka menyerupai manusia hanya saja tingginya dan bentuknya juga hanya sepertiga manusia biasa. Dari sini ada dua kesimpulan yang dapat diambil, apakah memang benar bahwa ada sebuah ras yang gaya hidupnya berbeda dari manusia biasa dan dikenal dengan hobbit, atau memang ini disebabkan karena adanya gangguan pertumbuhan pada manusia terkait seperti microcephaly (gangguan atau kelainan pertumbuhan).

        Dilansir dari suara.com Kami punya metode dalam arkeologi yang itu juga melibatkan beberapa ahli yang tidak hanya arkeologi, ada ahli biologi, bioteknologi dan berbagai macam. Kami ambil sempelnya seperti tulang, karbon, arang. Setelah itu kami lakukan cating. Maka dari itu prosesnya tidak bisa dilakukan oleh arkeolog saja. Untuk menentukan umurnya pun harus butuh bidang ilmu lainnya. Untuk menentukan manusia hobbit, kami melakukan kerjasama dengan Canada dan Amerika. Masing-masing punya ahlinya. Pada konteks binantang pun beda-beda. Kemaren kami temukan Stegedon-gajah purba ada juga gajah kerdil seukuran kerbau, kemudian ada Giant maramotom yang hanya hidup di Afrika. Semua itu kami temukan di Liang Goa. Bahkan ada juga kami temukan fosil komodo dragon. Hingga saat ini, peneliti belum menemukan bukti ilmiah tentang pertemuan antar dua spesies manusia ini. Tetapi, ada makhluk dari cerita rakyat dan legenda Flores yang mirip dengan H. floresiensis. “Ebu gogo”, nama makhluk ini, digambarkan tinggal dalam gua, bertubuh pendek dan gempal, serta kurang cerdas. Mereka mencuri makanan dari masyarakat karena tak dapat memasak. Para peneliti menduga ‘ebu gogo’ bukan sekedar fantasi.

Comments

Popular posts from this blog

10 Bukti kebenaran Al-Qur'an pada bidang Biologi