4 Penyebab Tsunami di Selat Sunda

4 Penyebab Terjadinya Tsunami di Selat Sunda

Sabtu 22 Desember 2018, Indonesia mendapat kabar duka lagi. Tsunami memancar dari Selat Sunda, tepatnya menghantam Banten dan Lampung. Dilansir dari geology.com, Tsunami adalah gelombang laut besar yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba di dasar laut. Tsunami berjalan melintasi samudera terbuka dengan kecepatan tinggi dan berkembang menjadi ombak besar yang mematikan, di perairan dangkal garis pantai.

 
1. Gempa di bawah dasar laut
Gempa bawah laut yang kuat lah yang menjadi faktor penyebab paling sering terjadinya tsunami. Para Seismolog mengetakan bahwa hanya gempa di atas 7 Skala Richter (SR) yang dapat menghasilkan tsunami besar. Dalam hal ini, gempa di bawah laut secara umum bisa disebabkan oleh banyak hal. Yang berpotensi besar menghasilkan tsunami adalah gempa akibat pergeseran lempeng.

2. Pergeseran lempeng yang terjadi di dasar laut

Hampir sama dengan poin nomor 1, hanya saja faktor penyebab yang ini memang murni karena pergeseran lempeng. Sebagian besar gempa bumi yang menghasilkan tsunami terjadi di daerah yang disebut zona subduksi, di mana potongan-potongan kerak bumi saling menekan. Subduksi berarti bahwa satu lempeng tektonik meluncur di bawah yang lain dan tenggelam jauh ke dalam mantel Bumi.

3. Erupsi vulkanis yang terjadi di sekitar laut

Meskipun relatif jarang terjadi, letusan gunung berapi yang keras juga merupakan gangguan impulsif, yang dapat “mempermainkan” volume air dalam jumlah besar kemudian menghasilkan gelombang tsunami, yang sangat merusak di daerah sumber langsung. Dalam mekanisme ini, gelombang dapat dihasilkan oleh perpindahan tiba-tiba air yang disebabkan oleh ledakan gunung berapi, oleh hancurnya lereng gunung berapi, atau lebih mungkin oleh ledakan phreatomagmatic dan runtuhnya ruang magmatik vulkanik.

4. Meteorit dan asteroit yang menghantam permukaan bumi/laut

Faktor penyebab tsunami yang satu ini sangat langka terjadi. Untungnya memang sangat jarang meteorit atau asteroid mencapai bumi. Meskipun tidak ada tsunami yang terdokumentasi, yang pernah dihasilkan oleh dampak asteroid, efek dari peristiwanya akan menjadi bencana besar.
Sebagian besar meteorit terbakar saat mencapai atmosfer bumi. Namun, dilansir dari UNESCO international tsunami information center, meteorit besar pernah menghantam permukaan bumi di masa lalu yang jauh. Ini ditunjukkan oleh kawah besar, yang telah ditemukan di berbagai belahan bumi.
Dugaan para peneliti, asteroid besar juga pernah jatuh di bumi pada masa prasejarah - yang terakhir sekitar 65 juta tahun yang lalu selama periode Cretaceous. Karena bukti jatuhnya meteorit dan asteroid di bumi ada, bisa disimpulkan bahwa benda-benda langit ini telah jatuh juga di lautan bumi, terutama mengingat empat perlima planet kita tertutup oleh air.


Nah itulah 4 penyebab terjadinya Tsunami yang terjadi di selat sunda, namun kepastian dari penyebab terjadinya tsunami belum dapat dinyatakan karena belum ada lagi penelitian lebih lanjut tentang ini. Untuk lebih jelasnya anda bisa menonton tayangan dari YouTube kami :

Comments

Popular posts from this blog

10 Bukti kebenaran Al-Qur'an pada bidang Biologi

Mencukur rambut akan menambah lebat? Simak penjelasannya!